Selasa, 25 Agustus 2015

rekayasa perangkat lunak


     


 TUGAS
ENGENERING SOFTWARE (REKAYASA PERANGKAT LUNAK)




 HUSI :


NARAN                     : MELQUIANO VICENTE
CLASSE                    : IV/E
FAKULDADE          : TEKNIK
DEPARTAMENTO : INFORMATIK


UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSAEa
(UNITAL)
BECORA DILI TIMOR-LESTE
2015/2016



1.      Faktor-Faktor yang melatarbelakangi munculnya rekayasa perangkat lunak / Engenering Software.
Rekayasa perangkat lunak berasal dari 2 kata yaitu rakayasa dan perangkat lunak. Rekayasa perangkat lunak merupakan perihal kegiatan yang kreatif dan sistematis berdasakan suatu disiplin ilmu yang membangun suatu perangkat lunak berdasarkan suatu aspek masalah tertentu.

1.      Latarbelakang disiplin perangkat lunak
Factor-faktor yang melatarbelakangi munculnya RPL :
1.      Ketidakmampuan organisasi memprediksi waktu, usaha dan biaya untuk membangun perangkat lunak.
2.      Perubahan nisbah atau rasio biaya perangkat keras terhadap harga perangkat lunak.
3.      Kemajuan pesat perangkat keras.
4.      Kemajuan dalam teknik-teknik pembuatan perangkat lunak.
5.      Tuntutan yang lebih tinggi terhadap jumlah perangkat lunak.
6.      Tuntutan yang lebih tinggi terhadap mutu perangkat lunak.
7.      Meningkatnya peran pemeliharaan.

2.      Rekayasa perangkat lunak merupakan program-program computer dan dokumentasi yang berkaitan. Rekayasa perangkat lunak berasal dari dua kata yaitu software ( perangkat lunak ) dan engenering ( rekayasa ).

3.      Hal-hal yang terkandung dalam pemilihan bahasa pemograman
Memilih bahasa pemograman untuk keperluan penulisan program, tentunya harus ditentukan terlebih dahulu bahasa pemograman yang akan dipergunakan. Untuk menentukan bahasa pemograman sangatlah penting, apakah kita akan menggunakan bahasa perakit ( assembly language ) atau menggunakan bahasa tinggkat tinggi ( high level language ).
Bila menggunakan bahasa tinggkat tinggi, kita akan berpikir kembali bahasa pemograman yang akan digunakan. Pemilihan bahasa yang akan digunakan tergantung terhadap permasalahanya. Tiap-tiap bahasa pemograman tingkat tinggi memiliki orientasi ke permasalahan ( problem oriented language ). Sebagai contohnya yaitu bahasa  cobol yang berorientasi pada permasalahan bisnis dan tidak tepat digunakan dalam permasalahan teknik.

Terdapat hal-hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan bahasa pemograman :
1.      Tipe dari permasalahanya, apakah permasalahan bisnis, teknik atau yang lainya.
2.      Kesulitan dari permasalahan yang dihadapi.
3.      Penguasaan bahasa pemograman yang dikuasai oleh programmer.
4.      Tipe dari pengolahan  datanya, apakah berbentuk batch processing atau online processing atau online processing.
5.      Ketersediaan bahasa pemograman yang dimiliki
6.      Ketersediaan program-program pustaka ( library ) yang ada dan yang dapat dimanfaatkan oleh bahasa yang akan dipilih.
7.      Kemampuan dari bahasa pemograman yang akan digunakan.
8.      Jenis dari bahasa pemograman, compiler atau interpreta.
9.      Dukungan dari pembuat bahasa pemograman bila ada perubahan-perubahan baru.
10.  Kemudahan dari bahasa pemograman dalam modifikasi program bila terjadi perubahan.
11.  Konfigurasi perangkat keras dan system software yang sudah digunakan.

4.      Programming in the small dan programming in the large
Programming in the large dan programming in the small, dalam software engenering ( rekayasa perangkat lunak ), programming in the small dan programming in the large memiliki  2 perbedaan untuk menulis sebuah software ( perangkat lunak ). Program ini dirancang oleh Frank Deremer dan Hans Kron pada tahun 1975 di sebuah buku yang berjudul “ programming in-the-large versus programming in-the-small”.

a.      Programming in the small
Dalam sebuah development software, programming in the small diartikan sebagai aktifitas penulisan program yang minim atau kecil. Program yang terbilang kecil dan mempunyai source code dengan ukurang yang terbilang kecil dan memiliki spesifikasi yang relative mudah dan sanggat bagus.
 Programming in the small ikut beserta programming individual atau memiliki kelompok kecil yang sangat memiliki waktu yang cukup panjang periodenya dan mungkin turut serta dalam less formal dan praktis ( secara instant dalam sebuah dokumen atau testing ), tols dan bahasa program.Programming in the small bias dikatakan sebagai prototype software atau dimana terdapat aplikasi development ini sangat penting dan stabil atau berkompetent. Dalam bahasa computer, programming in the small dan shoat-lived program matic, dalam eksekusi tersendiri dalam ACID transaksi dan acces pada local logica dan resource semua file, database dan lain-lain.

b.      Programming in the large
Dalam software development, programming in the large, bias terlibat dalam suatu program yang besar dalam sebuah grup manusia atau pada grup kecil yang sangat panjang periode waktunya. Sebelum dalam kondisi ini bisa memberi hasil yang besar dan lengkap, program ini bisa dipelajari untuk memahaminya.
Beserta programming in the large, code manager tempat untuk partisipasi bekerja modul beserta precisely-specified interaction. Dalam permintaan ini sangat hati-hati dalam rencana dan sangat hati-hati dalam dokumen.Beserta programming in the large, program pemilihan yang sangat susah .
Jika pilihan operasi dalam suatu modul, pekerjaan seseorang untuk mendapatkan uang dan mengiginkan re-doing. Kareta ini satu goal dari programming in the large terlibat dalam pengaturan atas modul dan tidak perlu mendapatkan pilihan.
Programming in the large permintaan dalam management skils, dalam bahasa computer, programming in the large bisa langsung pada code programming yang representasi pada level yang tinggi, dalam transmisi logic pada system yang ada.